2.1 TEORI
YANG MELANDASI ETIKA DALAM DUNIA MAYA
Terori yang melandasi ber etika dalam dunia
maya antara lain :
- Utilitarisme
Utilitarisme berarti ”bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah
baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu
dua orang melainkan masyarakat secara keseluruhan. Menurut suatu perumusan
terkenal, dalam rangka pemikiran utilitarisme, kriteria untuk menentukan baik
buruknya suatu perbuatan adalah the greatest happinest of the greatest number,
kebahagiaan terbesar dari jumlah orang terbesar.
- Deontologi
Melepaskan sama sekali moralitas dari konsekuensi perbuatan. Intilah
”deontologi” ini berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban.
Perbuatan tidak pernah menjadi baik karena hasilnya baik, melainkan hanya
karena wajib dilakukan. Perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan
yang baik tidak menjadikan perbuatan itu baik. Kita tidak pernah boleh
melakukan sesuatu yang jahat supaya dihasilkan sesuatu yang baik.
- Teori Hak
Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena
hak berkaitan dengan kewajiban. Malah bisa dikatakan hak dan kewajiban bagaikan
dua sisi koin yang sama. Kewajiban satu orang biasanya dibarengi dengan hak
dari orang lain.
- Teori Keutamaan
Teori ini adalah teori keutamaan (virtue) yang memandang sikap atau akhlak
seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur,
atau murah hati, melainkan: apakah orang itu bersikap adil, jujur, murah hati,
dan sebagainya. Velasquez (2005).
2.2 PENGERTIAN DUNIA MAYA
Dunia Maya atau yang sering disebut
denga Media Maya atau internet adalah salah satu media atau dunia firtual yang
sengaja dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia atau interaksi antara satu
orang dengan orang lainnya yang berada di tempat yang berbeda. Dengan tingkat
kebutuhan yang beragam, sehingga Internet lebih cenderung disebut dengan Dunia
Maya atau Cyber World, dengan fungsi yang beragam antara lain :
- Menghubungkan orang dengan komputer, contohnya; Remote connections untuk pengecekan terhadap sekian banyak servers (belasan) yang tersebar dibeberapa tempat (kota dan negara)
- Menghubungkan komputer dengan komputer, contohnya; Remote connections terhadap setiap PC yang terhubung dengan jaringan LAN di network tertentu
- Menghubungkan orang dengan bank, contohnya; Internet Banking
- Menghubungkan orang dengan orang, contohnya; Surat menyurat, atau yang disebut e-mail. Fax through internet (internet Fax)
- Menghubungkan orang dengan instansi tertentu, contohnya; Hackers. Karena internet bersifat open loop, walaupun setiap jaringan tertentu memasang security
- Menghubungkan orang dengan profesional bidang tertentu, contohnya; Dunia medic. (Dokter jaman sekarang bisa melakukan operasi or diagnosis dari jarak ribuan miles dengan menggunakan media internet, tidak lagi harus didepan sang pasien.)
Dan masih banyak lagi fungsi berikut
contoh dalam pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Ini menunjukkan
tidak adanya batasa ruang dan waktu untuk berinteraksi atau berkomunikasi
dengan adanya Dunia Maya ini.
2.3 PENGERTIAN ETIKA
Pengertian etika. Etika berasal dari
bahasa latin, Etica yang berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara
hidup yang benar dilihat dari sudut pandang budaya, susila dan agama. Etika
berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti kebiasaan, watak. Etika
memiliki banyak makna antara lain :
·
Makna pertama : semangat khas kelompok tertentu,
misalnya ethos kerja, kode etik kelompok
profesi.
·
Makna kedua : norma-norma yang dianut oleh kelompok,
golongan masyarakat tertentu mengenai perbuatan yang baik-benar.
·
Makna ketiga : studi tentang prinsip-prinsip
perilaku yang baik dan benar sebagai falsafat moral. Etika sebagai refleksi
kritis dan rasional tentang norma-norma yang terwujud dalam perilaku hidup
manusia.
Etika juga memiliki pengertian arti
yang berbeda-beda jika dilihat dari sudut pandang pengguna yang berbeda dari
istilah itu. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang
moralitas. Moralitas adalah ha-hal yang menyangkut moral, dan moral adalah
sistem tentang motivasi, perilaku dan perbuatan manusia yang dianggap baik atau
buruk. Franz Magnis Suseno menyebut etika sebagai ilmu yang mencari orientasi
bagi usaha manusia untuk menjawab pertanyaan yang amat fundamental : bagaimana
saya harus hidup dan bertindak ? Peter
Singer, filusf kontemporer dari Australia menilai kata etika dan moralitas sama
artinya, karena itu dalam buku-bukunya ia menggunakan keduanya secara
tertukar-tukar.
Bagi sosiolog, etika adalah adat,
kebiasaan dan perilaku orang-orang dari lingkungan budaya tertentu. Bagi
praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya etika berarti
kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspekatasi) profesi dan
amsyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional, etika adalah
salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan
penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat.
Bagi eksekutif puncak rumah sakit,
etika seharusnya berarti kewajiban dan tanggung jawab khusus terhadap pasien
dan klien lain, terhadap organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan
profesi, terhadap pemrintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung
terhadap masyarakat. Kriteria wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat
tentu berlaku juga untuk eksekutif lain di rumah sakit.
Bagi asosiasi profesi, etika adalah
kesepakatan bersamadan pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota
asosiasi tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan
pelayanan profesi itu.
Hal-hal yang
bukan etika
Untuk melengkapi tentang etika,
perlu juga ditambahkan tentang apa yang menurut Peter Singer sebenarnya bukan
etika (What ethics is not).
Ø Etika bukan
seperangkat larangan khusus yang hanya berhubungan dengan perilaku seksual.
Ø Etika bukan
sistem yang ideal, luhur dan baik dalam teori, namun tidak ada gunanya dalam
praktek.Agaknya, penilaian demikianlah yang apriori diberikan oleh masyarakat
jika ada kasus kejadian klinis yang tidak dinginkan dibawa ke MKEK.
Ø Etika bukan
sesuatu yang hanya dapat dimengerti dalam konteks agama. Ini tentulah pemikiran
sekuler. Menurut ajaran agama, sesuatu yang secara moral 'baik' adalah sesuatu
yang sangat disetujui dan disenangi Tuhan. Sedangkan Singer berpendapat (sama
dengan Plato 2000 tahun sebelumnya), suatu perbuatan manusia adalah baik karena
disetujui Tuhan, bukan sebalikny karena disetujui Tuhan perbuatan itu mnejadi
baik. Kontradiksi pendapat tentang ini sudah berlangsung berabad-abad, dan
mungkin akan berlangsung terus.
Ø Etika bukan
sesuatu yang relatif atau subjektif. Sangkalan Singer terhadap anggapan keempat
ini tidak dijelaskan lebih lnajut disini, karena elaborasinya dari sudut
historis dan falsafah yang panjang dan rumit.
Dapat
dilihat, bahwa empat hal yang dianggap bukan etika di atas adalah sanggahan
Peter Singer terhadap apa yang dianggapnya sistem nilai umum dalam masyarakat.
2.4 HUBUNGAN ETIKA DENGAN DUNIA MAYA
Etika di Internet dikenal dengan
istilah Netiquette (Network Etiquette), yaitu semacam tatakrama dalam
menggunakan Internet. Etika , lebih erat kaitannya dengan kepribadian
masing-masing. Jadi tak semua pengguna Internet mentaati aturan tersebut. Namun
ada baiknya jika kita mengetahui dan menerapkannya. Dibawah ini ada beberapa
etika yang dapat diterapkan antara lain:
1.
Kesan
Pertama di Tangan Anda
Di dunia nyata, orang seringkali menilai seseorang dari penampilan, sebelum
mengetahui perangai yang sebenarnya. Oleh karena itu, banyak yang mengutamakan
penampilan untuk mendapatkan kesan terbaik. Kecuali pada saat menggunakan
layanan video conference, orang lain di dunia sana tak akan mengetahui pakaian
apa yang Anda kenakan saat menggunakan Internet. Kemeja rapi dan wanginya
parfum tak akan membawa pengaruh apa-apa. Tetapi tangan Anda akan sangat
berguna, karena sebagai besar komunikasi di Internet disajikan dalam bentuk
teks. Tangan Anda akan menghasilkan tulisan yang memberikan kesan pada orang
lain. Tulisan yang ringkas, jelas, tetapi menggunakan tata bahasa yang benar
akan lebih dihargai daripada tulisan yang asal ketik. Di Internet, editor
tulisan Anda adalah Anda sendiri. Pengetahuan dasar tata bahasa akan menjadi
modal Anda ketika ber-internet.
2. Hindari Penggunaan Huruf Kapital
Menggunakan huruf kapital (uppercase) tidak dilarang. Tetapi jika
berlebihan, misalnya sampai satu alinea, apalagi diimbuhi dengan tanda seru,
orang akan malas membacanya. Tak hanya itu, karena huruf kapital seringkali
dianalogikan pada suasana orang yang sedang emosi, marah, atau
berteriak-teriak. Gunakan huruf kapital satu-dua kata hanya untuk penegasan
pada kata tersebut.
3. Memberi Judul dengan Jelas
Ketika mengirim sebuah email, Anda harus memberikan judul pada email
tersebut. Seperti halnya tulisan pada koran atau majalah, judul harus
menggambarkan isi tulisan. Judul inilah yang pertama kali dilihat oleh penerima
email. Judul seperti “Mau Bertanya”, “Tanggapan”, dan sebagainya, cenderung diabaikan
karena tidak spesifisik. Disarankan untuk memberi judul
seperti: Pertanyaan tentang masalah catridge pada printer. Tanggapan
tentang penanggulangan masalah catridge pada printer.
4. Menggunakan BCC daripada CC pada Email
Alamat email bagian privasi seseorang. Beberapa orang mungkin kurang suka
jika alamat email-nya disebarkan kepada umum. Mengirim email ke banyak alamat
menggunakan CC memungkinkan penerima mengetahui setiap alamat email yang kita
kirim. Oleh karena itu, sebaiknya kita menggunakan BCC jika mengirimkan email
secara masal.
5. Membalas Email dengan Cepat
Idealnya membalas email paling lambat 24 jam setelah email itu diterima.
Tetapi tidak setiap orang selalu terkoneksi ke Internet, apalagi di Indonesia
yang masih banyak menggunakan jasa warnet untuk mengunjungi dunia maya.
Setidaknya, kita harus segera membalasnya ketika sebuah email dibaca. Jika
belum sempat, beritahu pengirim bahwa kita akan membalasnya di kemudian hari.
6. Membaca Dulu, Baru Bertanya
Internet tempat berbagai pengetahuan. Ada kalanya kita ikut bergambung pada
sebuah forum diskusi yang membahas salah satu bidang ilmu. Di sana kita bisa
berkonsultasi. Setiap pertanyaan dan jawaban pada forum selalu diarsipkan untuk
dibaca kembali oleh anggota forum. Usahakan agar kita membaca dulu apa yang
sudah dibahas pada forum tersebut sebelum bertanya. Fasilitas pencarian bisa
membantu Anda untuk menemukannya.
7. Tidak Mengirim File yang Terlalu Besar
Kecepatan untuk akses Internet berbeda-beda. Oleh karena itu, pertimbangkan
juga jika akan mengirimkan file. File dengan ukuran lebih dari 5 MB akan
memperlambat proses download. Gunakan program kompresi file jika diperlukan.
8. Menggunakan Kutipan
Ketika Anda
bertemu dengan seorang teman dan tiba-tiba ia berkata: “sepuluh ribu”, mungkin
Anda akan mengernyitkan kening karena heran. Berbeda dengan bila ia berkata:
“kemarin kamu menanyakan harga buku matematika. Ternyata harganya sepuluh
ribu”. Di Internet, kutipan diperlukan bila kita membalas suatu email atau
memberi tanggapan di pada milis. Contohnya: Balasan tanpa kutipan:
Ya, saya
akan datang. Balasan dengan kutipan:
> Saya mengundangmu datang ke Bandung minggu ini.
Ya, saya akan datang.
> Saya mengundangmu datang ke Bandung minggu ini.
Ya, saya akan datang.
9.
Tidak Hanya
Copy-Paste
Internet memungkinkan siapapun untuk mengambil konten dengan mudah dan
cepat. Konten yang kita ambil tersebut, misalnya sebuah artikel, tentunya hasil
jerih payah orang lain ketika menulisnya. Catatlah nama penulis serta URL
tempat tulisan tersebut, dan cantumkan ketika kita menggunakannya sebagai
referensi.
10. Kembali pada Diri Sendiri
Perilaku kita berinternet memang tak akan ada yang memantau. Di ruangan
tanpa tatap muka, siapapun bisa berbuat berdasarkan kehendaknya. Seringkali
kita menemukan informasi palsu, kata-kata tak senonoh, dan perilaku lainnya
yang kurang pantas secara etika.
Di Internet juga terdiri dari kumpulan pengguna Internet yang entah ada di
mana, berapa umurnya, bagaimana wataknya, dan sebagainya. Menghadapi dunia
macam ini, semestinya kita berlapang dada. Ada baiknya juga bertanya pada diri
sendiri, kita ingin diperlakukan seperti apa dan apa yang kita lakukan kepada
orang lain.
Berikut ini adalah pelajaran-pelajaran penting yang
dapat diterapkan, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi di dunia maya,
antara lain:
a. Kita cuma bertegur sapa dalam tulisan, bukan fisikal.
Contoh kasus
:
Ini pelajaran paling pertama yang saya dapat sewaktu mengikuti sebuah
milis teman satu angkatan. Kita suda bergaul dan berteman akrab selama 5-6
tahun. Kadang terdapat canda yang bersifat sarkastis, kasar dan menjatuhkan
satu sama lain. Pada saat itu kita masih bisa tertawa di atas “penderitaan”
orang lain. Dan,yang paling penting “No Heart Feeling”. Itu ketika kita masih
sama-sama sekolah dan bertatap muka. Masing-masing sudah mengerti gesture dan
mimik wajah teman kita ketika mereka berkeberatan atau tidak suka dengan hal
itu. Ketika itu kita suda sama-sama lulus sekolah. Kita hanya bertegur sapa
lewat milis. Hanya beberapa orang saja yang masih dapat bertemu langsung karena
ada kedekatan geografis. Seorang teman bertanya apa manfaat ikutan seminar Tung
Desem Waringin lewat milis. Banyak feedback yang menjawab. Serius, setengah
serius, dan bahkan tidak berhubungan secara langsung. Saya waktu itu jawab,
“Biar tau belangnya BC”. Nanti kalo sudah mengetahui, bisa jadi bos.” Seorang
teman dengan nada tinggi menjawab, “LU LIAT TULISAN LU. LU GA MALU
MEMPERMALUKAN DIRI SENDIRI”. Dalam email itu saya tebar emoticon. Respon itu
jika dalam dunia nyata saya sampaikan dalam nada bercanda. Ternyata pesan
implisit itu tidak sampai ke sasaran. Saya malu berat.
Lesson Learned #1:
Lesson Learned #1:
Emoticon
tidak selalu mewakili. Sebaiknya, selalu berbicara dalam konteks yang tepat itu
akan lebih baik.
b. Bertindak sopan itu selalu lebih baik
Contoh kasus:
Pernah dalam suatu waktu mailing list beasiswa heboh. Ada salah satu member
senior yang merasa terganggu dengan tindakan user-user lain yang tidak tau
sopan santun. Ceritanya si member senior ini sering memberi tip dan trik
mendapatkan beasiswa. Karena merasa cocok dengan pendekatan yang dilakukan si
senior ini, beberapa member lain meminta tolong secara seenaknya lewat YM. Sok
akrab (dengan memanggil ‘lu’ dan ‘gw’), Sok tau (salah satu member melabel si
senior, “Sombong ga pernah jawab message gw) dan terakhir, menganggap si senior
adalah ensiklopedia tempat jawaban semua hal. Si senior merasa tindakan sok
akrab itu menyinggungnya, karena beliau merasa TIDAK KENAL dengan si penyapa.
Apalagi dilabelin “sombong”, waduh…tersinggung berat dia. Kesibukan dan mungkin
cara bertanya yang kurang sopan itu yang membuat si senior ini mengabaikan
pesan singkat itu. Lesson Learned.
Tiap orang berada dalam domain yang berbeda. Perhatikan Rule #1, kita tidak
pernah tau dengan siapa kita berbicara. Bukan salah anda jika menganggap lawan
bicara adalah sebaya dengan kita, punya banyak waktu luang dan serba tau. Anda
tidak pernah tau bentuk fisikalnya bukan? Bisa jadi yang kita anggap begitu
adalah seorang kandidat doktor yang sangat sibuk untuk menyiapkan kuliahnya,
hanya punya waktu hal-hal serius dan sudah berkeluarga. Olehkarena itu selalu
lebih baik bertindak sopan kepada siapapun.
c. Mengikuti adat istadat setempat.
Contoh
kasus:
Ada satu forum di Kaskus yang isinya hanya caci maki, SARA dan debat kusir,
tidak ilmiah dan kesannya mengada-ada. Yak…jika anda seorang kaskuser pasti
familiar dengan thread FIGHT CLUB ato FC. Saya tidak menikmati diskusi itu.
Tapi ada orang-orang tertentu yang merasa mendapat kepuasan batin dengan
bertarung di FC. Ini mungkin mirip kepuasan saya ketika dapat kenaikan gaji.
Hanya di thread ini, caci maki bertebaran. SARA dihalalkan. Di thread lain,
bisa kena timpuk bata merah. Ibaratnya, anda sudah disediakan WC untuk tempat
kencing. Jangan coba-coba kencing di ruang tamu ato kamar tidur (kecuali
ngompol). Saya sendiri tidak setuju dengan forum itu. Tapi, saya memilih untuk
menjauhi forum itu dan tidak cobacoba “kencing” di thread lain. Begitu juga ada
dengan mailing list ato milis. Tiap milis punya aturan. Mengikuti saja. Tidak
ada ruginya dengan bertindak sopan. Lesson learned #3.
Jika kita masuk dalam komunitas, maka kita harus MAU atau TIDAK MAU,
mengikuti adat istiadatnya. jika dirasa tidak cocok, berarti jangan pernah
mengikuti komunitas itu. Cari saja yang cocok. Aturan yang sama juga berlaku di
dunia maya. Mengutip ucapan orang bijak, “You give respect. You get respect.
Yang terakhir ini, bukan suatu rules. Tapi sekedar himbauan dalamberkirim
email. Jangan membiasakan hal seperti berkut ini:
Subjek dan isi tidak berkaitan sehingga Out of Topic One-line
posting.
Me-reply
semua message tanpa berusaha mengedit bagian-bagian yang diperlukan. Tidak
semua orang punya bandwith besar. Bisa anda bayangkan seseorang yang haus
informasi mengakses internet di warnet. Berusaha menggali informasi pelan-pelan
dengan membuka email satu persatu. Dan dia menjumpai banyak email yang
berkategori diatas, bisa anda bayangkan bagaimana perasaannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar